Halo dunia!

Beberapa hari yang lalu dapat email dari admin ugm.co.id yang berisi anjuran untuk mengaktifkan blog pribadi. Agak males sebenarnya untuk merespon, karena niat membuat blog pribadi sudah ada sejak dulu tetapi selalu saja terbelengkalai. Bahkan, domain marhaento.com yang sudah saya buat 6 bulan yang lalu pun masih sepi postingan hingga saat ini. Nah, sekarang ada himbauan untuk membuat blog pribadi melalui domain ugm.ac.id, terus aku kudu piye?

Saya akui bahwa punya blog pribadi ada banyak manfaatnya, namun menurut saya juga ada mudharatnya. Saya mulai dari mudharatnya saja. Pertama, blog pribadi melatih orang jadi kepo. Menurut Kitabgaul.com, kepo berasal dari bahasa hokkian Ke = Bertanya, Po (Apo) = Nenek2 yang apabila dirangkai menjadi ‘nenek2 yg suka bertanya2’ alias pengen tau banget. Definisi ini jangan dianggap serius yaa. Padahal ajaran agama menganjurkan supaya kita tidak berprasangka, tidak menduga-duga, yang jatuhnya bisa menjadi dosa. Lho, kok bisa sampai dosa? Iya donk, semisal saya posting cerita jalan-jalan dan kuliner, kemudian ada yang ngiri terus kepikiran bahwa jalan-jalan saya cuma photosop’an aja, khan jadi fitnah trus tambah dosa. Hanya gara-gara blog pribadi. Kedua, blog pribadi melatih orang jadi riya. Apa sih riya?  riya kurang lebih berarti pamer. Kalau kepo yang berpotensi kena dosanya orang lain atau pembaca, klo pamer ini yang berpotensi kena dosa saya. Terus terang saya takut kalau ada orang yang kemudian mencap saya orang yang pamer gegara posting lagi jalan-jalan. Padahal niatnya bukan mo pamer, tapi cuma pengen menginfokan ke temen-temen semua klo saya lagi jalan-jalan.. itu pamer juga yaa namanya, mbuhlah.. Hehee 😀

Selain berdampak kurang baik, harus diakui memiliki blog pribadi punya banyak manfaatnya. Pertama, sebagai media penyimpan data dan informasi pribadi. Seperti hal nya facebook, drop-box, email. dll, saya menganggap teknologi cloud storage ini sangat bermanfaat. Kita bisa menyimpan berbagai file foto dan tulisan di laman blog pribadi, yang sewaktu-waktu bisa kita lihat dan unduh. Kedua, membantu orang lain memahami opini dan pendapat pribadi saya terhadap persoalan tertentu. Terkadang saya malas memberi komentar di facebook atau twitter mengenai kejadian kekinian yang terjadi di indonesia maupun dunia. Malasnya karena hanya akan berbalas pantun dengan para komentator lainnya. Seperti kejadian saat Pilpres 2014 yang lalu, saya terseret arus netizen lain yang secara frontal masuk dalam perang dukungan antara capres Jkw dengan Prb. Hampir setiap hari pantengin timeline karena ingin tahu respon orang lain terhadap postingan atau komentar saya di facebook. Tangan selalu gatal ingin membalas komentar racun dengan racun. Huh, saat itu benar-benar menjadi momen yang sangat saya selali. Nah, saya merasa blog pribadi ini dapat menyelamatkan saya dari lembah kenistaan itu, tidak perlu berbalas pantun dengan orang lain, cukup baca saja jalan pikiran saya. Setuju sukur, nggak setuju juga karepmu.  Ketiga, saya terinspirasi dengan blogger kenamaan bernama: Astuti Tri Padmaningsih, di padmaningsih.wordpress.com. Ya, blog milik istri saya yang berisi banyak informasi mengenai kehidupan kami di Belanda. Banyak sekali yang mengaku merasa terbantu dengan informasi yang ada di blog milik istri saya tersebut, terutama pelajar-pelajar yang akan dan baru saja datang ke Belanda. Saya beranggapan, apabila blog pribadi saya ini kelak membantu banyak orang, tentusaja akan menjadi ladang pahala bagi saya.. Aamiin

Akhirnya, selamat menikmati blog ini, semoga bermanfaat untuk rekan-rekan semua.